1. Masjid Agung Al-Barkah

Sumber: safarimasjid.blogspot.co.id

Masjid Agung Al-Barkah merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang ada di Bekasi. Dibangun pada tahun 1980 yang dipelopori oleh H. Abdul Hamid (Penghulu Lanraad) diatas tanah wakaf Alm H. Barun seluas 3000 m² di jalan Veteran. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi, renovasi pertama pada tahun 1998 ketika Bekasi menjadi tuan rumah MTQ Jawa Barat.

Arsitektur Masjid Al-Barkah mengadaptasi masjid-masjid Timur Tengah yang disublimasi unsur tropis. Menyesuaikan dengan iklim di Indonesia Masjid Agung Al-Barkah dilengkapi dengan kantilever dan kanopi agar air hujan tidak masuk kedalam area masjid sehingga dapat mengurangi kenyamanan ibadah. Masjid ini memiliki delapan daun pintu kayu jati yang berukir kaligrafi yang mencerminkan delapan pintu menuju surga. Kubah Masjid Agung Al-Barkah memiliki diameter 18 m dan dibawahnya bertuliskan 99 nama Allah (Asmaul Husna).

Terlihat arsitektur masjid tidak lepas dari simbolisasi Islam. Simbolisasi islam bisa kita jumpai pada 4 buah menara yang memiliki arti 4 tiang ilmu, yakni Bahasa Arab, Syariah, sejarah dan filsafat. Juga syarat hidup bahagia yakni aqidah, ahlak, syariah dan Ibadan. Masjid Agung Al-Barkah di Kota Bekasi beralamat di Jl. Veteran No. 46 Alun-Alun Bekasi.
Referensi: Wikipedia

2. Masjid Jami’ Al-Azhar Jakapermai

Sumber: Wikimapia.org

Masjid Jami’ Al-Azhar berada di Jl. Kh. Nur Ali (Kalimalang), Jakapermai – Bekasi. Kubah dan Menara masjid ini terlihat jelas dari ruas tol Jakarta-Cikampek (sekitar Bekasi Barat). Masjid Jami’ Al-Azhar memilik kemiripan arsitektur dengan Masjid Sultan Salahudin di Shah Alam, Selangor Malaysia terutama bentuk kubah dan menaranya. Didalam masjid terdapat mimbar berukuran besar yang mirip seperti mimbar-mimbar yang ada di Timur Tengah.

Masjid ini didirikan oleh Yayasan Waqah Al-Muhajirin Jakapermai. Berikut berbagai kegiatan rutin yang ada di Masjid Jami’ Al-Azhar Jakapermai; mengelola kegiatan peribadatan, mengadakan taklim dan kajian ke Islam-an, menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam dan konsultasi agama.

Referensi: 2dheart.wordpress.com

3. Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi

Sumber: urbane.co.id

Setiap masjid memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti Masjid Raya Al Azhar Summarecon Bekasi yang didesain tanpa kubah oleh Ridwan Kamil. Bentuk kubus masjid ini sengaja dirancang mirip dengan Ka’bah. Dikutip dari Tempo.com,“Ridwan merancang Masjid Al-Azhar Summarecon tanpa kolom-kolom penyangga di bagian dalam. Desain ini menghilangkan masalah utama dari kebanyakan masjid: saf salat yang terputus karena tiang di ruang salat. Itu sebabnya, meskipun masjid ini relatif sempit, 1.320 meter persegi, daya tampungnya mencapai 1.500 orang.”

Untuk memperkuat kesan masjid dibangun menara setinggi 17 meter, dipuncaknya bertengger kubah berbentuk bawang. Didalamnya terdapat mihrab berbentuk irisan bola sebagai tanda imam berdiri dan di sampingnya terdapat podium sederhana dengan kaligrafi ber-lafadz, kalimat syahadat. Masjid ini juga digunakan sebagai salah satu fasilitas penunjang Sekolah SMAI Al-Azhar 8 dan SMPIA Al-Azhar 31, sebagai pusat kegiatan keagamaan Islam.

Referensi: Tempo